Monday, November 12, 2012

Tips Cetak Anak Cerdas dan Berbudi Pekerti

Setiap orang tua pasti menginginkan untuk mempunyai buah hati yang smart, tangguh dan berbudi pekerti baik. Tetapi keinginan tidak boleh hanya keinginan. Keinginan tersebut harus diwujudkan dengan berbagai cara.

Untuk mencapai tujuan yaitu memiliki buah hati yang cerdas, tangguh dan berbudi pekerti mulia sangat memerlukan proses yang panjang dan tidak instan. Para orang tua harus memiliki kesadaran yang terencana dan sistematis akan pendidikan.


Kecerdasan tentu sangat membutuhkan akan adanya sebuah pendidikan. Dan orang tua mempunyai tugas untuk memiliki kesadaran akan pendidikan tersebut bagi anak-anaknya. Tetapi pendidikan tersebut tidak sembarang pendidikan atau pendidikan yang sekedar pendidikan tanpa mempunyai misi yang diinginkan.


Pendidikan yang dimaksud, yang terkait dengan tujuan tersebut di atas adalah pendidikan yang dapat merangsang kinerja otak dan hati anak.


Para orang tua mau tidak mau, harus dapat merangsang kinerja akal. Karena rangsangan demikain sangat penting. Hal ini disebabkan otak manusia akan bekerja bila ada rangsangan. Dan satu hal yang juga harus diingat bahwa rangsangan ini tidak hanya pada otak semata, tetapi juga rangsangan pada hati.


Guna mengaplikasikannya, banyak metode yang dapat dilakukan. Misalnya dapat memanfaatkanmedia bermain, membaca, dan atau mendengarkan musik.


Terkait dengan ketangguhan mental, orangtua juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membiarkan anak memiliki mental berusaha, berupaya, bersaing dan tahan banting.


Setiap anak mempunyai potensi. Dan potensi emosi seorang anak harus dapat digugah dengan tidak memberikan kemanjan-kemanjaan. Potensi ini menjadi sangat penting karena anak mapu memelajari harmoni, warna, serta perbedaan-perbedaan.


Jangan dibiasakan bila mendengar rengekan anak orangtua langsung merespon dengan memberi jawaban akan menuruti permintaan. Misalnya ketika anak merengek dengan barang tertentu, misalnya HP, lalu secara serta merta orang tua mengatakan, "Iya nanti mama belikan". Bila demikian halnya, orang tua tidak boleh menyesal jika anak jika menjadi manja.


Dan dalam rangka membentuk budi pekerti mulia, orang tua harus memerhatikan kekuatan agama. Tidak ada cara lain dalam memperkuat moral dan karakter anak kecuali dengan jalan agama.


Agama memberikan nilai. Dan pasti nilai yang diberikan agama adalah nilai kebaikan. Agama memberikan pengetahuan akan baik dan buruk. Dan anak harus diberikan pengetahuan baik dan buruk dalam batasan Agama, dan bukan yang lain. Dan juga anak harus diberi kesadaran untuk melaksanakan kepatuhan terhadap batasan baik dan buruk menurut agama.


Kalau sudah demikian, dapat dipastikan akan terbentuk karakter yang baik. Anak akan tetap berpegang pada suatu nilai yang baik walaupun dalam keadaan terdesak dan terpepet.


Pada sisi lain, hubungan anak dengan lingkungan sekitarnya pun perlu diasah. Anak-anak harus dilatih untuk bisa menyadari bahwa ia tidak hidup sendiri. mereka membutuhkan dan dibutuhkan orang lain. Mereka dibiasakan untuk memiliki
sense of social.


0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls