Di masa kini, banyak wanita yang tidak tertarik untuk menikah atau
memiliki anak. Beberapa wanita lebih suka bekerja dan mendedikasikan
hidup untuk hal lain karena pernikahan dan punya anak dianggap
menghambat impian mereka. Sayangnya, generasi tua tidak memahami hal
ini, banyak wanita yang pura-pura punya pacar agar keluarga mereka diam
dan tidak dianggap memiliki kelainan seksual.
Pacar bayaran
adalah istilah yang sudah dipahami artinya. Di negara maju dan
berkembang seperti Jepang, China, Hongkong dan sebagainya, kehadiran
mereka sangat membantu para wanita. Dilansir oleh rocketnews24.com,
seorang pria yang berprofesi sebagai pacar bayaran menceritakan
bagaimana pekerjaannya dan mengapa banyak wanita lebih suka menyewa
pacar.
Mayoritas Yang Menyewa Adalah Wanita Karir Sukses
Wang
Zhuo (27 tahun), mengatakan selama 2 tahun ini, dia sudah pacaran
dengan 100 wanita, namun sebagai pacar bayaran. Wang bercerita bahwa
banyak wanita di China yang lebih suka bekerja ketimbang menikah. Jumlah
mereka sangat banyak, sementara keluarga sang wanita sering tidak
memahami hal ini.
Sama seperti di Indonesia, adalah hal yang
memusingkan keluarga ketika anak perempuan yang sudah berusia di atas 30
tahun belum menikah. Kakek dan nenek ingin segera punya cucu, tapi si
wanita sendiri lebih suka bekerja.
"Saya
pernah menjadi pacar bayaran seorang wanita yang menjadi bos besar
sebuah perusahaan. Dia punya lebih dari 1.000 anak buah di industri
perbankan," ujar Wang. Pria ini mengatakan bahwa si wanita ingin
keluarganya diam dan berhenti memintanya segera menikah. Si wanita sama
sekali tidak tertarik untuk berhubungan dengan pria atau menikah.
Tekanan Keluarga Membuat Jasa Pacar Bayaran Laris Manis
Itu
baru satu cerita, namun Wang mengatakan pada dasarnya mereka punya
kisah yang mirip. Si wanita lebih suka bekerja dan mencapai impian
mereka, sementara keluarga ingin si wanita segera menikah, agar orang
lain tidak mencemooh. Kebanyakan, wanita yang menyewa Wang adalah
wanita-wanita sukses yang sudah masuk di usia 30 tahun.
Namun
sebagai pacar sewaan, Wang memberi batasan, dia bahkan tidak mau si
wanita memberi nomor telepon pada keluarganya. "Saya pernah berkali-kali
ditelepon keluarga wanita yang membayar saya, mereka menanyakan kapan
saya akan menikahi putri mereka," kenang Wang sambil tersenyum.
Wang
tahu bahwa tindakannya ini adalah penipuan, namun dia punya alasan
masih bertahan dengan profesi ini. Dia tahu bahwa ada banyak wanita yang
perlu dibantu dari tuntutan sosial seperti pernikahan, maka Wang
menganggap jasanya tidak merugikan siapapun. Bahkan Wang berpikir
jasanya dapat membantu si wanita mencapai impian mereka dalam karir.
0 komentar:
Post a Comment